Kamis, 15 Desember 2011

PEMBANGUN HATI-8

MEMANTASKAN DIRI BAGI CINTA YANG LEBIH BERKELAS

Tidak sedikit orang muda yang berpotensi sangat besar sebagai profesional dan pebisnis, yang hari ini sedang melapuk seperti jerami basah, karena urusan cinta.

Janganlah engkau menjadikan dirimu turun dalam daya tarik dan produktifitas, karena penyiksaan cinta sekarang, hari ini.

Tegapkanlah dirimu, tepislah debu-debu cinta yang sebetulnya mudah hilang dan tergantikan oleh ketertarikan lain yang lebih baik, bekerjalah untuk menjadi seorang profesional yang credible atau pebisnis yang solid.
Pada tahap itu, ingatlah …
Cinta yang lebih berkelas akan mengejarmu.
Hentikanlah ratapan hati yang di-minder-kan oleh kesemena-menaan cinta dari orang yang akan menyesal mengabaikanmu hari ini.
Sana, gagahkanlah dirimu, dan pantaskanlah dirimu bagi baik-baiknya kehidupan.
Jadilah pribadi yang berkelas, yang akan memantaskanmu bagi cinta yang lebih berkelas.
Mario Teguh

PEMBANGUN HATI-7

Engkau yang berusaha tampil tegar di atas kepedihan hatinya, dengarlah ini ...

"Kesedihan yang kau ratapi akan menjadi lebih kuat."

Semakin engkau menikmati kesedihanmu dengan mengasihani dirimu sendiri, kesedihanmu menguat, dan kemudian tumbuh menjadi penguasa kehidupanmu.
Ia akan mengarahkan pandanganmu kepada yang semakin menyedihkanmu, mendekatkanmu dengan orang-orang yang semakin melukaimu, dan mengerdilkan harapanmu bagi kebaikan masa depanmu.
Sudahlah ... jangan bersedih.
Pilihlah untuk merasakan yang baik, memikirkan yang baik, dan melakukan yang baik bagimu dan sesamamu.
Gembirakanlah dirimu.
Harapan baikmu tumbuh bersama kegembiraanmu.
: Mario Teguh

PEMBANGUN HATI-6

Wahai jiwa baik yang sedang terluka oleh kepalsuan dan ketidak-setiaan, dengarlah ini …

Sesungguhnya kesedihanmu itu tidak baru.

Lihat dan perhatikanlah hatimu lekat-lekat, dan beritahulah aku, apakah deritamu itu baru?
Sama sekali, kekecewaan dan lukamu itu, tidak baru.
Bukankah itu sebabnya ia demikian pedih? Karena ia adalah sodetan baru di atas robekan lama oleh kepalsuan yang belum selesai kau pulihkan dengan maafmu.
Sesungguhnya yang terluka adalah harapan baikmu. Karena engkau berharap bahwa hatimu yang pernah terluka itu, diperlakukannya dengan lembut, dengan sentuhan tersejuk dari cinta yang kau harapkan darinya.
Tak akan adil bagiku untuk mengkhotbahkan kekuatan sekarang, saat hatimu lebih membutuhkanku duduk di sebelahmu sebagai pendengar yang baik.
Mungkin lebih adil bagiku, untuk menundukkan wajahku bersamamu dalam doa dan harapan agar hatimu yang piatu itu diselamatkan, agar Tuhan tak membiarkanmu berlarut terhimpit antara kesampaian-hatinya untuk melukaimu, dengan kebaikan hatimu untuk berupaya setia bahkan kepada dia yang tak pantas menerima cintamu.
Marilah kita berdoa bersama, agar Tuhan melembutkan hati orang yang tak perduli dengan kesedihanmu, yang sedikit pun tak merasa kasihan melihat kesedihan di wajahmu yang menggelayut bersama tenggelamnya hatimu.
Atau jika bukan itu yang direstui oleh Tuhan, marilah kita memohon agar Tuhan menjadikanmu tegas untuk membebaskan dirimu dari cinta yang hanya ada pada hatimu, tapi yang tak terhubung dengan apa pun di hatinya yang dusta.
Engkau berhak untuk berbahagia.
Wahai jiwa baik yang dicintai Tuhan, cobalah jawab dengan seluruh kejujuran hatimu,
Sesungguhnya, apakah engkau berharap hanya kepada Tuhan, atau kepada manusia penista cinta.
Sesungguhnya, di dalam kebeningan hatimu, tersedia jalan keluarmu, jika engkau hanya berharap kepada Tuhanmu.
: Mario Teguh

PEMBANGUN HATI-5

Cara terbaik untuk membalas dendam kepada orang yang mencuri kekasih Anda, adalah mengikhlaskan kebersamaan mereka berdua.


Karena, jika dia kekasih yang baik, dia tak akan mengkhianati Anda.
Sehingga, orang yang mencuri kekasih Anda, sebetulnya mencuri seorang pengkhianat.
...
Lalu, mengapakah Anda bersedih dan memburukkan kehidupan Anda sendiri, karena menyesali perginya orang yang tidak baik?
Damaikanlah hati Anda.
Pengkhianatan adalah cara yang tidak enak rasanya tp bisa menyelamatkan Anda.
:Mario Teguh

PEMBANGUN HATI-4

Engkau yang hatinya dipiatukan oleh kekejaman orang yang kau cintai, …

Akhirilah perendahan dirimu oleh dirimu sendiri, karena engkau mengharapkan kekejamannya berubah menjadi cinta.

Kembalikanlah dirimu kepada keindahan aslimu, dan biarkanlah Tuhan yang menemukanmu dengan belahan jiwa yang sesuai dengan keindahan jiwamu.

Sementara engkau menunggu pertemuan yang indah itu, damaikanlah dirimu dengan kalimat ini …

"Lebih baik berbahagia sendiri, daripada terhina dalam kebersamaan dengan orang yang hatinya tak pernah bersamaku."

: Mario Teguh

PEMBANGUN HATI-3

Walau pun engkau benar, tapi jika engkau berbicara dalam kemarahan, engkau akan menyesal.

Tapi,

Walau pun engkau salah, jika engkau berbicara dalam cinta, engkau akan tetap dimaafkan.

Maka,

Jika engkau mencintainya, marahlah dengan seluruh kelembutan jiwamu.

Tapi,

Jika engkau membencinya, marahlah seperti engkau mencintainya.

Cinta menumbuhkan apa pun yang kau sentuh, menceriakan yang melihat wajahmu, dan meneduhkan yang mendengar suaramu.

Cinta memuliakan jiwa yang memuliakan sesamanya.

: Mario Teguh

PEMBANGUN HATI-2

Jangan jatuh cinta kepada orang yang tidak memiliki KETEKUNAN untuk melakukan sesuatu yang baik.

Orang yang tidak tekun dalam sesuatu yang baik, pasti tekun untuk sesuatu yang tidak akan membahagiakan Anda sebagai kekasih atau pasangan hidupnya.

Gilanya cinta dan asyik masyuknya asmara itu tidak lama dan bisa sangat sementara. Tapi, Anda tidak mungkin bisa berbahagia hidup bersama orang yang tidak tekun membangun kehidupan yang lebih mampu dan mapan.

Kehidupan ini panjang, besar, dan penting.

Utamakanlah yang baik.

: Mario Teguh

PEMBANGUN HATI-1

Mengapa?

Oh …,
dia membuatmu jatuh cinta,
dan setelah leleh hatimu
dalam harapan indah bersamanya,

dengan santai dia mengabaikanmu
bak boneka perca yang usang dan lusuh.

Memang tak terperikan
pedihnya pengabaian oleh orang
yang kau cintai,

tapi bukankah ini sebuah berkah
bahwa dibukakan keasliannya
yang keji sekarang,

dan tidak nanti
saat engkau tak mungkin selamat
dari pengkhianatannya?

Bersyukurlah.