Selasa, 07 Juni 2011

ANALISIS TENTANG LIMA POKOK MASALAH HIDUP DI DESA GUNUNGSARI, KABUPATEN MADIUN MENURUT KERANGKA FR KLUCKHON & FL STRODTBECK

1.      HAKEKAT DAN SIFAT HIDUP
Ø  Hidup itu buruk, jika masyarakat desa Gunungsari mengalami kegagalan panen, apalagi jika kegagalan tersebut berlangsung lama dan juga belum ditemukan cara pencegahan serta pemulihannya. Mereka mengalami kerugian yang tentunya pada segi finansial atau keuangannya,nah dari itu tentunya berdampak juga pada segi lainnya, missal; seseorang yang biasanya makan 3x sehari menjadi2x sehari karena keuangan mereka menurun dan otomatis mereka harus melakukan penghematan,bahkan sampai hutang ke tetangga.Disini lah sangat terasa bahwa hidup itu buruk.
Ø  Hidup itu baik,jika masyarakat mengalami keberhasilan panennya. Disana mereka hidup makmur, kebutuhan bisa tercukupi, dan juga aspek yang lainpun bisa terpenuhi, misal bisa membeli traktor, mesin perontok padi, motor baru dsb.
Ø  Hidup itu buruk tapi harus diperbaiki, disini kita bisa mengambil contoh kasus diatas yaitu masyarakat yang mengalami kegagalan panen yang mana mereka tidak hanya berhenti begitu yang menggunakan pupuk yang berkualitas, pemilihan bibit unggul, menjaga dan merawat sawahnya dengan baik dsb
2.      HAKEKAT KARYA
ü  Karya itu untuk hidup, seorang petani yang memiliki sawah jika sudah panen tentunya mereka menikmati hasil karyanya, hasil jerih payahnya sendiri. Nah, disini penekanannya yaitu hasil yang diperoleh tersebut mereka gunakan untuk pemenuhan kebutuhan mereka sendiri.
ü  Karya itu untuk kedudukan, seorang petani yang telah berhasil panennya dan juga bisa dikatakan sukses, bahkan menjadi juragannya maka akan mendapatkan apresiasi yang tinggi dimata masyarakat sekitar, maka akan banggalah petani-petani yang telah sukses tersebut dalam berkarya karena mendapatkan kedudukan yang tinggi dimata masyarakat.
ü  Karya untuk karya, disini para petani desa Gunungsari sudah pinter dan mulai modern dalam menggarap sawahnya, ide-ide dan karya yang “brilliant” seperti pemilihan bibit-bibit unggul,dan petani bisa menghasilkan karya-karya selanjutnya yang lebih unik lagi.
3.      HAKEKAT KEDUDUKAN MANUSIA DALAM RUANG DAN WAKTU
§  Masa lalu, disini terlihat bahwa perilaku-perilaku social yang dilakukan oleh warga sekitar masih berdasarkan pada kebiasaan-kebiasan yang dilakukan oleh nenek moyang terdahulu, jadi masih mengikuti tabiat-tabiat yang masih kuno dalam melakukan tindakan sosial, misal masih mengadakan bersih desa, pemikiran-pemikirannya pun belum rasional, masih melakukan tradisi-tradisi kejawen yang mana harus tetap dipatuhi apabila tidak maka akan mendapatkan sanksi social oleh warga sekitar, nah sangat berbeda  dengan masyrakat perkotaan.
§  Masa depan, dalam melangsungkan kehidupannya masyarakat desa Gunungsari walaupun masih teguh dengan tradisi-tradisi yang ada namun juga tetap menerima ide-ide baru yang mana bisa membawa kemajuan desa tersebut, mereka juga terbuka dengan hal-hal yang baru tapi dengan tidak melupakan proses filterisasi, mereka berorientasi kedepan dan tahu hal apa yang harus mereka lakukan dan tidak untuk menatap masa depan yang lebih cerah serta membawa desa Gunungsari yang semakin mantap jaya.
4.      HAKEKAT HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ALAM
  • Tunduk dengan alam, disini terlihat bahwa masyarakat desa Gunungsari yang notabene mayoritas berprofesi sebagai petani tunduk dengan keadaan alam yang ada, bisa dikatakan para petani tersebut sangat bersahabat dengan sawah dantanaman padinya. Mereka tergantung dengan  kondisi alam yang terjadi, biasanya akan gagal panennya jika alamnya tak bisa diajak kompromi, misal sewaktu H-3 sebelum dilakukan panen terjadi angin yang kencang, hujan terus-menerus yang mana menyebabkan mereka tidak bisa memanen sawahnya dengan senyum yang mengembang.
  • Menaklukkan alam, terlihat bahwa para petani juga memandang alam itu suatu hal yang bisa dilawan oleh manusia dan mewajibkan manusia untuk selalu berusaha menaklukkan alam, misalnya mereka melakukan berbagai upaya untuk menyelamatkan sawahnya.
  • Mencari keselarasan dengan alam, disini mereka berusaha mencari keselarasan dengan alam nampak bahwa pada musim penghujan mereka menerapkan sawah tadah hujan, dengan begitu mereka bisa tetap melanjutkan karyanya lagi.
5.      HAKEKAT HUBUNGAN MANUSIA DENGAN MANUSIA
v  Mementingkan rasa ketergantungan kepada sesama(berjiwa gotong royong), disini terlihat bahwa pada masyarakat disana merasa bergantung kepada sesamanya dan akan berupaya memelihara hubungan baik dengan tetangganya dan sesamanya merupakan suatu hal yang amat terpuji. Jika seseorang sedang panen, dia pasti membutuhkan bantuan orang lain untuk membantunya, misal memotong padi, merontokkan padi dengan mesin, dsb, selain itu misal ada tetangga yang sedang punya gawe maka tetangga yang lain datang dengan suka rela, yang mana mereka berangkat sambatan tanpa minta imbalan berupa materi, yang mereka pikirkan adalah bagaimana dapat hidup bersama dalam keadaan suka maupun duka. Kebersamaan sangat penting untuk menentukan maju atau tidaknya suatu desa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar